Selasa, 17 April 2018

PSIS Semarang di Bawah Vincenzo Alberto Annese: Dulu Nasi Kini Spaghetti

Semarang - Dengan pengalaman melatih yang dipunya di Eropa, Vincenzo Alberto Annese membawa perubahan besar ke PSIS Semarang. Termasuk soal menu makanan pemain. Salah satu perubahan terbesar yang dibawa Annese setelah sekitar satu bulan melatih PSIS adalah bagaimana dia menempa fisik pemain. Menurut orang Italia berusia 33 tahun itu, fisik yang prima adalah modal dasar yang harus dipunya semua pemain.

Itu bisa dilihat dari menu latihan yang dia berikan pada pemain. Sehari setelah menang telak atas PSMS Medan, pemain langsung diberi sesi latihan fisik sesuai program yang sudah dia siapkan.


"Sepakbola adalah olahraga fisik maka fisik para pemain haruslah prima. Saya benahi fisik para pemain dengan standard latihan yang tinggi," ucap Annese.
Setelah pada Hari Minggu meraih kemenangan pertama musim ini, pemain-pemain PSIS pada Senin (16/4) siang langsung digenjot dengan latihan fisik dan taktik. Sementara Selasa (17/4) pagi tadi PSIS berlatih tanding dengan salah satu klub lokal di Semarang. 

"Saya memberi mereka tekanan (saat latihan) tiap hari. Pemain yang baik adalah yang dapat mengatasi tekanan. Saya menerapkan disiplin ketat. Saya juga menjaga jarak dengan pemain. Saya tidak suka pemain yang memanfaatkan kedekatan dengan pelatih. Meski menjaga jarak saya punya cara untuk tetap dekat dengan para pemain melalui komunikasi yang baik," tuturnya.

Berkesempatan langsung melihat PSIS berlatih, detikSport melihat sendiri bagaimana Annese menyiapkan sesi tersebut berdasarkan program yang sudah dia rancang. 


Satu jam sebelum waktu latihan, Annese sudah siap di kantor PSIS. Ia membuat catatan-catatan di kertas kecil. Sebelum latihan ia berbicara dengan manajemen mengenai hal-hal yang dibutuhkan pemain. Tiba di stadion (15.15 WIB), ia memberikan briefing selama lima belas menit kepada tim pelatih. 

Lalu selama tiga puluh menit (15.30 WIB - 16.00 WIB) bersama para pemain ia membahas teori dan skema pertandingan yang akan menjadi materi utama latihan. Setelah itu selama 90 menit (16.00 WIB - 17.30 WIB) ia menggenjot fisik para pemain dan simulasi permainan. 

Selain hal teknis dan mengubah sikap mental apalagi yang Anda perbaiki dari para pemain PSIS? 

"Saya memperhatikan betul menu makanan. Pada hari pertandingan para pemain tidak boleh makan nasi. Saya mengganti menu nasi dengan spaghetti. Sama-sama karbohidrat tapi efeknya lain untuk para pemain. Para pemain tidak boleh kelaparan tapi tidak boleh juga kekenyangan saat bertanding," ucapnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar